Suatu hari, aku bermain biola di kamar bersama kakakku. Aku bermain sekeras-kerasnya sehingga membuat kakakku jengkel. Kakakku keluar dari kamar dan mulai bermain-main dengan PS nya. Aku keluar dari kamar dan memandang heran kakakku yang tertawa sendiri.
Aku menghampiri kakakku masih dengan perasaan heran. Aku bertanya pada kakakku apa yang membuatnya tertawa. Ternyata kakakku sedang meningat-ingat peristiwa tadi pagi ketika ibuku membeli sayur mayur. Ibuku juga membeli berbutir-butir telur tetapi ternyata telurnya busuk semua. Lalu ibuku kembali ke penjual tersebut dan menukarnya dengan 2 kilogram gula dan garam yang lebih mahal karena merasa dirugikan (Tri WK). Pada awalnya, penjual tersebut menolak tapi akhirnya penjual tersebut rela dagangannya ditukar.
Ketika dihitung-hitung, penjual tersebut marasa rugi bila dagangannya ditukar. Lalu ketika adzan asyar berbunyi, penjual tersebut datang ke rumahku. Penjual tersebut marah-marah sampai terdengar olehku yang ada di kamar mandi yang letaknya di belakang. Akhirnya ibuku keluar dan menambah uang kepada penjual. Penjual pun pulang dengan senang hati karena mendapat uang tambahan sedangkan ibuku merasa kesal karena merasa dirugikan (Retno W).
Aku menghampiri ibuku yang ada di dapur. Aku ingin sekali makan telur omelet hari ini. Saat aku mengatakan keinginanku pada ibu, ibuku menatap garang padaku. Tatapannya langsung membuat mulutku tertutup rapat. ” Kita berhenti makan telur untuk saat ini! Tidak ada telur teluran pokoknya!”. Aku hanya menahan tawaku ketika melihat kemarahan ibuku yang disebabkan oleh seorang penjual sayur.
Lailia Nisfa YDP X-10/ 13
1 komentar:
ki tugas opo bro ?
Posting Komentar