Senin, 31 Oktober 2011

DESKRIPSI LAPANGAN SMAN 1 SALATIGA



NAMA:RETNO WULANDARI
KELAS :X-10
NO      :22

Lapangan SMA Negeri 1 Salatiga
Kini lapangan SMA Negeri 1 Salatiga terlihat lebih segar.Suasana ini di mulai ketika dilakukan penghijauan lapangan.Walaupun rumput belum tumbuh di semua sisi lapangan, namun lapangan yang baru lebih indah dipandang mata.Di siang hari terlihat banyak capung yang berterbangan di lapangan.Keindahan lapangan ini lebih menarik bila dilihat dari atas(lantai dua).

            Lapangan SMA Negeri 1 Salatiga memang sedang dalam tahap pengerjaan,sehingga tidak heran apabila masih terdapat peralatan seperti ember,karung dan selang air di sebelah timur lapangan. Selang ini digunakan untuk menyiram rumput,agar rumput cepat tumbuh dan lapangan pun cepat digunakan.Di tepi lapangan dibangun  jalan kecil yang digunakan untuk melintas agar tidak menginjak rumput di tepinya.Walaupun sudah dibangunkan jalan, namun masih terdapat beberapa siswa dan guru yang menginjak rumput di tepi lapangan.

            Di sekeliling lapangan terdapat banyak pohon, diantaranya rambutan di bagian selatan, aneka macam bunga di bagian barat dan timur,sawo hijau atau apel plotot di bagian barat daya dan jambu di bagian utara.Di sebelah utara banyak terdapat buah jambu yang jatuh dari pohonnya,sedangkan bagian barat daya dari lapangan banyak terdapat daun kering yang jatuh dari pohon sawo hijau atau apel plotot yang belum dibersihkan.Hal ini tidak mempengaruhi keindahan lapangan.Dengan penghijauan membuat udara lebih segar dan pemandangan menjadi indah.

LAPANGAN SMA NEGERI 1 SALATIGA

Objek Pengamatan : Lapangan SMAN 1 Salatiga
Pukul                            : 13.15 WIB


                Pada saat pelajaran Bahasa Indonesia saya melakukan pengamatan pada Lapangan SMAN 1 Salatiga. Saat saya perhatikan ternyata lapangan SMAN 1 Salatiga sangat luas.Lapangan SMAN 1 Salatiga terletak di depan kelas X-8 dan X-9. Terdapat jalan setapak yang mengelilingi lapangan dan pada bagian tengah lapangan terdapat rumput-rumput hijau yang mulai tumbuh. Selain itu,terdapat pohon jambu air dan pohon sawo hijau yang tumbuh di tepi lapangan sehingga banyak daun yang berguguran di lapangan. Di sebelah barat lapangan terdapat tiang bendera yang alasnya berupa keramik berwarna merah tua.  Karena lokasinya yang luas dan rimbun,banyak capung yang berterbangan di tengah lapangan. Lapangan SMAN 1 Salatiga masih dalam proses renovasi sehingga terdapat selang air berwarna putih dan ember merah yang masih tergeletak di tepi lapangan yang mungkin belum disingkirkan setelah melakukan pekerjaan merenovasi.  Jalan setapak di SMAN 1 Salatiga sangat di gemari oleh warga SMAN 1 Salatiga contohnya saja bapak guru yang mengenakan seragam merah tua yang lebih memilih berjalan melewati jalan setapak daripada jalan utama. Itulah gambaran mengenai lapangan SMAN 1 Salatiga.


Tri Wahyuningtiyas.K / 26

LAPANGAN SMA NEGERI 1 SALATIGA


Siang itu pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2011 sekitar pukul 13.25, kami siswa siswi SMA Negeri 1 Salatiga kelas X-10 sangatlah senang. Kenapa? Karena kami akan belajar di luar kelas. Meninggalkan kelas yang katanya seperti gua tersebut, ke tempat yang lebih menyegarkan mata yaitu ke lapangan. Kami belajar di luar kelas untuk pelajaran Bahasa Indonesia. Guru kami, Bu Uswatun Hasanah, memberi kami tugas untuk mengamati lapangan tersebut, mencatat detail-detail kecil yang tertangkap oleh mata kami. Aku mulai mengamati lapangan besar tersebut.

Lapangan itu mempunyai luas sekitar 200 meter persegi. Sejujurnya aku tidak begitu menyukai Lapangan SMA Negeri 1 Salatiga ini karena lapangan ini tertutup oleh rumput-rumput liar yang tidak terrawat. Tapi sekarang berbeda. Benar-benar berbeda.

Rumput-rumput liar yang biasanya menutupi lapangan ini, sekarang telah terganti dengan rumput-rumput yang masih dalam pertumbuhan sehingga ukurannya masih kecil-kecil. Namun rumput-rumput ini sudah cukup membuat hati orang yang melihatnya senang terlebih warga SMA Negeri 1 Salatiga. Di tepi lapangan ini, terdapat jalan setapak kecil yang terbuat dari paving. Jalan setapak ini termasuk kecil karena hanya bisa dilewati oleh 2 siswa berbadan kecil. Disebelah jalan setapak ini, terdapat batu bata yang telah dihancurkan sehingga membentuk pasir bewarna oranye yang sangatlah indah. Paduan warnanya sangatlah cocok dengan jalan setapak dan lapangan besar bewarna hijau yang ditumbuhi oleh rumput-rumput tadi. Di tepi lapangan hijau, terdapat tiang bendera, tempat bendera tersebut berkibar-kibar memamerkan kehebatnnya. Aku mulai mengamati keadaan di sekitar lapangan tersebut secara lebih mendetail.

Di jalan setapak, ada temanku Dinar yang sedang jongkok mengamati keadaan di lapangan. Dia terlihat bingung dengan buku di tanganya. Aku melihat arah pandangannya. Ternyata dia sedang mengamati seorang guru lelaki yang sedang berjalan melintasi jalan setapak dengan seragam merahnya. Tidak lama, ada seorang satpam yang berjalan dengan arah yang sama dengan guru tadi. Aku tidak bisa lama-lama mengalihkan perhatianku dari lapangan bewarna hijau tersebut. Aku melihat ada banyak capung yang berterbangan di atas lapangan itu. Rumput di lapangan itu baru saja disiram oleh para tukang sehingga terlihat segar. Menyenangkan melihat capung tersebut.

Aku mengalihkan pandanganku ke tepi lapangan tepat di depanku. Keadaaan di tepi lapangan tersebut tidak begitu baik. Karena adanya proses pebangunan,  ada barang yang tergeletak di lapangan seperti karung. Ada juga ember bewarna merah. Di dekat ember merah tersebut, aku melihat banyak jambu busuk yang jatuh dari dahannya. Ada yang bewarna hijau dan merah. Aku tidak heran, karena memang sekarang adalah musim hujan, dimana jambu-jambu mulai tumbuh. Di dekat pohon jambu, aku melihat selang putih panjang yang barusan dipakai untuk menyiram rumput agar selalu segar, tergeletak begitu saja. Aku melihat teman-temanku mulai duduk di jalan setapak sambil mengerjakan tugas.

Perhatianku teralih oleh lewatnya pak satpam untuk kedua kalinya. Namun Pak satpam yang ini adalah orang yang berbeda dengan pak satpam sebelumnya. Aku juga melihat sebuah pelanggaran di depan kedua mataku. Ada 2 siswa yang berjalan di atas rumput dekat kelas mereka. Mereka berjalan dengan santainya tanpa memperdulikan rumput yang mereka injak. Aku cukup sebal melihatnya. Butuh waktu dan tenaga lo untuk menanam rumput itu dan mereka seenaknya saja menginjaknya! Di belakang siswa itu, aku juga melihat 2 siswi yang memilih jalan memutar daripada menginjak rumput. Itu merupakan tindakan yang baik.

Aku meihat para tukang yang baru selesai menyirami rumput sedang bersandar pada pohon apel rindang yang berada di depan perpustakaan. Bel pulang berbunyi dan selesailah pengamatan kami tentang Lapangan di SMA Negeri 1 Salatiga.

Lailia Nisfa YDP / 13


LAPANGAN UPACARA BENDERA BARU SMANSSA

DESKRIPSI TENTANG
“LAPANGAN UPACARA BARU SMA N 1 SALATIGA”

Bel jam berakhirnya jam istirahat berdering. Aku dan teman-teman bersiap untuk menerima pelajaran terakhir yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia, dengan dibimbing oleh guru kami Bu Uswatun. Pada saat pelajaran, kami mencatat terlebih dahulu materi atau bab baru kami yaitu “DESKRIPSI”. Setelah itu, kami satu kelas diberi tugas untuk membuat deskripsi tentang suasana atau kondisi lapangan upacara baru sekolah kami pukul 13.10 WIB.
Kami berbondong-bondong menuju ke lapangan untuk observasi. Saat kami sampai di depan kelas sepuluh tujuh, kami pun mulai memandangi dan mengamati lapangan upacara baru kami ini.
Terik matahari menyinari lapangan baru sekolah kami ini, namun nampak sekelompok awan mendung bergerak perlahan diterpa angin. Semilir angin yang menerpa, membuat rumput hijau yang tumbuh di tengah lapangan menari kecil. Banyak capung-capung yang berterbangan kesana-kemari. Dan guguran daun-daun di sekeliling lapangan membuat suasana saat itu menjadi  serasa musim gugur di Seoul, Korea Selatan. Banyak pula guguran jambu air yang berjatuhan. Beberapa anak sesepuh sugih (sepuluh-sepuluh) yang sedang bersenda gurau sambil melakukan observasi ini, menambah ramai dan serunya suasana di lapangan ini.
Tak terkecuali kami pun melihat beberapa guru dan murid SMAN 1 Salatiga berjalan di sepanjang lapangan baru ini. Ada yang bersama-sama, ada berpasangan, bahkan juga sendirian. Nampak pula tiang bendera baru kami yang berdiri kokoh di sebelah timur lapangan. Dengan tiang besi anti karat yang berjuta-juta harganya beserta penyangganya yang tebuat dari batu candi yang dipesan langsung dari daerah Candi Borobudur. Tertuliskan di penyangganya jika tiang bendera ini adalah sumbangan dari alumni kami dari SMANSSA. Betapa bangganya kami, alumni SMAN1 Salatiga menjadi orang-orang sukses dan masih memperhatikan sekolah kami ini dengan sumbangan-sumbangan mereka yang amat berguna bagi SMANSSA ini.
Ternyata pemandangan lapangan ini terlihat kurang rapi dengan adanya pompa air beserta selang airnya yang tergeletak tak beraturan di pinggir lapangan. Ada pula karung pupuk dan ember. Mungkin para pekerja yang menanam rumput dan merawat rumput di lapangan kami ini sedang istirahat, sehingga pekerjaan mereka belum terselesaikan. bat
Ada sekelompok tanaman yang berwarna hijau kekuningan yang berjajar rapi di sebelah selatan lapangan, ada pula taman kecil dengan tumpukan batu yang tertata rapi di sebelah barat daya dan tenggara lapangan. Menambah indahnya sekolah kami ini. Namun, ada pula pohon gersang yang daunnya sudah habis berdiri berbanjar di sebelah selatan lapangan. Namun bisa dikatakan juga menambah daya seni klasik sekolah kami ini.
Pukul 13.40 observasi kami berakhir. Kami diijinkan oleh Bu Uswatun untuk pulang. Sebelum pulang, kami berdoa bersama-sama terlebih dahulu. Di observasi tentang lapangan bendera barusekolah kami, saya merasa sangat bangga, senang, dan bersyukur dapat bersekolah di SMAN 1 Salatiga. Selain karena intelektualnya yang bagus, ternyata SMANSSA juga sekolah yang indah, nyaman, dan bersih. Menambah semangat kami untuk menimba ilmu di sini. Saya pun juga merasa observasi bersama ini serasa refreshing untuk pikiran kami juga. Saya sudah tidak sabar lagi bisa upacara di lapangan baru ini. Dan bisa melaksanakan tugas saya di paskibra SMANSSA. Karena saya juga anggota paskibra angkatan 7 SMANSSA. Sekian deskripsi saya tentang lapangan upacara baru SMAN1 Salatiga tanggal 27 Oktober 2011 pukul 13.10 WIB sampai dengan pukul 13.40 WIB.

MONICA WINDITASARI
X-10