Selasa, 20 September 2011

PETUALANGAN 3 BERSAUDARA

Pada suatu hari aku pergi ke menjelajah lingkungan sekitar desaku bersama Reza dan Nikky. Kami bertiga ingin mencari tahu tempat-tempat yang belum pernah kami lewati sebelumnya. Setelah lama kami berjalan-jalan akhirnya kami melihat hutan pinus yang cukup menarik perhatian kami bertiga.
Kami pun sangat tertarik untuk masuk ke dalam hutan tersebut.

Ternyata hutan tersabut sangat indah penuh dengan pohon-pohon yang tinggi menjulang dan suasananya yang sangat sejuk. Kami berjalan dengan ditemani kicauan burung-burung yang sangat merdu. Bunga-bunga yang berwarna-warni pun senantiasa menunjukkan pesonanya, tak khayal bila banyak kupu-kupu yang terpikat pada keindahannya.

Setelah kami melihat seisi hutan tersebut yang memukau, kami melihat padang rumput yang begitu hijau. Rumput-rumput bergoyang kesana kemari mengikuti irama hembusan angin. Kami bertiga pun tergoda untuk merebahkan tubuh kami untuk merasakan ketenangan yang dapat menentramkan hati. Sebuah suasana yang sangat hening, hanya kicauan burung-burung saja yang terdengar.

Dari tempat itu juga kami dapat melihat pemandangan dari kota Salatiga. Terlihat bangunan-bangunan yang sangat banyak jumlahnya. Kami pun membayangkan melihat pemandangan tersebut pada malam hari, pasti akan sangat indah bila ditemani dengan gemerlap lampu-lampu.  Gunung merbabu pun dengan gagahnya memperlihatkan dirinya dengan diselimuti awan tipis.

Tidak terasa hari sudah mendung. Rintik-rintik air hujan pun mulai menetes. Kabut juga mulai turun menutupi pucuk pepohonan. Sebelum hujan bertambah deras kami pun memutuskan untuk kembali ke rumah. Sungguh senangnya kami dapat merasakan keagungan dari sang pencipta.

Alfapetra Meisky Astawan
X-10 / 02

Tugas dari bu US..


Cerita Tak Terduga
Suatu hari, aku bermain di rumah teman bersama teman-teman tentunya, Sambil makan-makan snack, kami  kami berjalan-jalan menemui teman-teman kami yang lainnya. Di saat perjalan, kami melihat sesosok gadis yang sepertinya sangaaat cantik.
Karna hari itu masih siang, gadis cantik tadi masih mengenakan seragam di tubuhnya, dan ternyata “Astaga, dia anak SMA1” wah, gembira rasanya karna satu sekolah dengan gadis cantik sepertinya. Rencana semula yang akan menemui teman-teman kami yang lain pun berganti menjadi rencana B, yaitu menguak identitas gadis cantik jelita berseragam SMA1 SALATIGA. Saat kami bersiap membuntuti gadis tadi, gadis tadi malah menghilang entah kemana. Wah, ternyata kami terlalu lama berselancar di alam mimpi membayangkan gadis tadi. J
Kami pun penasaran, ke’esokan harinya kami kesana-kemari mencari tahu informasi tentang gadis itu. Berbagai orang telah kami tanya tentang dirinya. Wah, ternyata dia anak kelas XI IPA, dia juga mengikuti olimpiade Ekonomi, dia juga senang berolahraga. Salah seorang teman saya pun jatuh cinta kepadanya, dan kami pun mendukungnya.
Aku dan teman-temanku saat itu sedang berjalan menuju kantin sekolah, dan secara tidak sengaja kami mendengar suara yang sangat merdu. Kami pun berlomba-lomba mencari sumber suara tersebut. Kami pun berpencar. Aku kesana-kemari mencari dengan sepenuh hati demi mendapat suara itu. Ternyata, suara tadi adalah suara gadis yang kemarin, dan aku rasa aku pun mulai jatuh cinta kepada gadis itu.
Seiring berjalannya waktu, rasa pertemanan kami seakan berubah menjadi perlawanan, rasa saling bahu-membahu berubah menjadi perkompetisian antar teman demi mendapatkan hati gadis jelita itu. Segala cara telah kami lakukan untuk mendekatinya, tapi sulit rasanya karna dia terus dan terus menghindari kami, namun kami pantang menyerah, pemburuan seorang gadis jelita pun terus berlanjut. Kompetisi semakin ketat, kami tak mau saling mengalah.
Namuun... Harapan kami sirna,   hilang semangat kami masing-masing, seakan raga ini sudah tak ada lagi, saat melihat ruang-ruang kosong diantara jari-jemari lembut gadis itu terisi oleh jari-jemari lainnya. Hampa hatiku, saat dirimu bersamanya. Dan saat itu pula kami sadar, Cinta membutakan semua. Persahabatan kami hampir pudar hanya karna satu raga. Jadi, berhati-hatilah oleh cinta, karna cinta bagaikan virus yang akan membobol hatimu, dan mengendalikan serta mengambil alih fungsi pikiran mu. Itulah “Virus Cinta”
 yohanes_dsa@yahoo.co.id
x10-30

Senin, 19 September 2011

MENJUAL HONDA JAZZ

           Suatu hari aku diberi tugas di sekolah bersama teman-temanku. Tugas-tugas itu diberikan oleh Ibu Uswatun, guru Bahasa Indonesia kami karena aku dan teman-temanku tidak mengerjakan PR kami. Kami Mengerjakan tugas di pinggir lapangan sambil menikmati cerahnya cuaca saat itu.
          Kami mengerjakan tugas itu dengan diselingi senda gurau. Saat kami sedang asyik mengerjakan tugas, terlihat seorang kakak kelas yang mondar-mandir di tengah lapangan. Aku dan teman-temanku bingung, apa yang dilakukannya di tengah lapangan yang panasnya minta ampun ini. Lalu kami menghampiri kakak kelas yang sedang mencari uangnya yang hilang itu. Kami sepakat membantu mencarinya bersama-sama. (Yeremia K.D.M)
         Sambil membantu mencari kami bertanya bagaimana dompet itu bisa terjatuh, kapan terakhir kali membawa dompet, dan apa saja isi dompet itu. Ternyata ia kehilangan dompet itu saat upacara bendera tadi pagi, dompet itu berisi uang kira-kira 2juta rupiah, ia bermaksud membayar uang SPP untuk tahun pelajaran ini. Kami sontak kaget, pantas saja ia begitu bingung mencarinya.
        Setelah lama mencari kami tak kunjung menemukan dompet itu. Beberapa saat kami terdiam, tiba-tiba kami mendengar suara deru mobil memasuki lapangan upacara. Ternyata mobil yang menderu-deru itu adalah mobil Honda Jazz milik Ibu Wahyu Astuti Cute. Akhirnya setelah Ibu Wahyu turun dari mobil, kami sepakat untuk membobol kunci mobil itu, membawanya ke pasar gelap dan uang hasil penjualan mobil tersebut kami berikan kepada kakak yang kehilangan dompetnya tadi. (Yosua I.P.)
       Ia mengucapkan banyak terima kasih karena uangnya kami berikan berlipat ganda dari uang yang ada di dompetnya tadi. Kami merasa sangat bahagia karena bisa membantu orang yang sedang kesusahan. Kami percaya Ibu Wahyu Astuti Cute tidak akan marah justru beliau akan berterimakasih pada kami karena mobilnya dapat berguna untuk menolong orang daripada hanya dipamerkan di tengah lapangan saja.

HAPSARA ADIWENA
X-10 / 11

Minggu, 11 September 2011

Nenek Gaul, Ternyata Gila

     Suatu hari, Saya berbelanja di pasar bersama Rinda.Kami berjumpa dengan dua orang teman kami yang lain yang sedang duduk-duduk di depan emperan toko. Kami pun menghampiri mereka, ternyata mereka berdua sedang tertawa-tawa. Mereka berdua menertawakan seorang nenek tua yang berdandan menor dan memakai rok mini.Saya dan Rinda juga ikut tertawa terbahak-bahak.
     Dengan seksama, kami mengamati kegiatan nenek gaul itu.Dengan percaya dirinya, dia bersolek didepan umum, diatengah keramaian pasar. Dengan anggunnya, Dia memakai make-up. Dan entah disadari atau tidak, lipstick yang dia pakai menggores di giginya. Sehingga, jika sedang tersenyum giginya terlihat berwarna merah. Seperti habis makan sambal, namun masih tersisa.
     Setelah nenek tersebut pergi, barulah kami bisa berhenti tertawa.Namun Kunni, salah seorang teman masih saja cengar-cengir teringat akan nenek tadi. Saat kami sedang mengobrol, tiba-tiba ada seorang wanita yang menawarkan bermacam-macam jenis makanan. Wajah wanita yang menjual makanan tersebut tampak lelah, kami pun merasa iba (Devita P.M /06). Sehingga kami memutuskan untuk membeli makanan yang dijajakan.
     Kami membeli aneka jajanan pasar seperti: tahu goreng, tahu isi, tahu bakso, pisang goreng, aneka kue, manisan, dan masih banyak lagi jajanan yang enak dan harganya cocok dengan kantong anak SMA. Tak sabar rasanya ingin memakannya, berhubung cacing-cacing di perut kami sudah mengadakan konser.
     Setelah kami membeli makanan-makanan tersebut dan memakannya. Kami kembali duduk-duduk bersantai dan mengorol. Tiba-tiba kami mendengar suara parau yang keras sedang bernyanyi sebuah lagu dangdut. Kami pin menengok dan melihat, ternyata nenek menordengan rok mini tadi. Dan kata orang-orang pasar, Dia GILA (Mentari/ 08)


Fransiska Retno K. (09) :)


Bebek yang Malang


Suatu hari, aku bermain di sawah bersama adikku. Kami bermain dengan hati-hati. Kami lari-lari mengejar seekor bebek yang terpisah dengan kawanannya. Bebek gemuk berwarna putih itupun berusaha menghindari kami.
            Kami terus mengejar bebek tersebut. Saat aku mulai lelah, aku mengajak adikku beristirahat. Namun, adikku masih tetap ingin mengejar bebek tersebut. Apa boleh buat, aku pun ikut mengejar bebek itu kembali.
            Setelah kami lelah mengejar bebek tersebut, kami beristirahat dibawah pohon. Dari tempat kami beristirahat terlihat gunung Telomoyo, aku pun menceritakan asal-usul terbentuknya gunung Telomoyo menurut legenda yang pernah aku dengar. Saat aku asik bercerita, terlihat buruh tani beramai-ramai melintasi jalan di dekat tempat kami beristirahat. Ternyata buruh tani tersebut tengah mencari-cari bebek. (F. Retno) Akhirnya kami ikut mencari bebek tersebut.
            Kami sudah mengelilingi seluruh pematang sawah, menyusuri sungai, berkeliling seluruh desa, akan tetapi, bebek itu tidak ketemu juga. Kami sangat lelah mencari bebek itu. Akhirnya seorang buruh tani memutuskan untuk mencari bebek tersebut ke desa sebelah. Sesampainya didesa sebelah, kami melihat ada banyak sekali bebek.
            Kami mencari-cari bebek tersebut. Saat mencari, kami mendengar suara bebek itu. Saat kami melihat sekeliling kami, ternyata bebek itu menjerit kesakitan, karena ada orang yang sedang membunuh bebek itu. Akhirnya kami memarahi orang itu, tapi bebek itu sudah mati, jadi kami menggoreng bebek itu dan memakannya bersama-sama.(Maestra M)


Devita Putri Mega Wana (X-10 / 06)

Menyalurkan Hobi Sekaligus Berbagi_cerita pengalaman_Yeremia KDM_29


Nama : Yeremia Krisna Dika Mahendra
Kelas  : X-10
No      : 29
Menyalurkan Hobi Sekaligus Berbagi

        Tanggal 21 juni 2011 merupakan hari skate sedunia, DTS dan Bandel Bike’s menylenggarakan sebuah acara untuk memperingati hari itu. DTS adalah nama perkumpulan club skateboard di salatiga dan Bandel Bike’s merupakan perkumpulan fixie di salatiga. Acara yang dapat di bilang cukup besar tersebut, melibatkan anak-anak skate dari salatiga, pecinta fixie dari berbagai daerah (dari Tegal, Purworwjo, dll), pecinta sepeda low raider, dan BMX. Saya beserta beberapa teman saya yang tergabung dalam club fixie Bandel Bike’s mengikuti acara tersebut yang di slenggarakan di lapangan tenis in door Kridanggo.
        Kira-kira pada pukul 08.30, setelah semua berkumpul. Kami melaksanakan acara yang pertama yaitu bersepeda keliling kota salatiga dan bakti sosial di panti asuhan Bakti Luhur. Kami bersepeda melewati lapangan pancasila, jalan pemotongan, jalan dipongoro, gereja santo paulus miki dan akhirnya tiba di panti asuhan Bakti Luhur. Di sana kami bertemu dengan anak-anak kecil yang lucu dan menggemaskan, tawa ceria mereka yang seakan menyambut kedatangan kami membuat kami menjadi tambah bersemangat di hari itu. Kami ingi berbagi sedikit dengan mereka yang ada di sana dengan memberikan sumbangan yang telah kami kumpulkan sebelumnya, kami bukan hanya sekedar bermain sepeda atau skateboard tapi kami juga ingin berbagi dengan mereka. Karena dari anak-anak di sana kami di ajarkan sebuah kesederhanaan, dan persaudaraan yang erat walau bukan dari ayah dan ibu yang sama. Semoga niat baik dari kami dapat bermanfaat bagi mereka walaupun tidak seberapa.
        Setelah itu, kami berpamitan dengan anak-anak beserta dengan suster-suster yang ada di sana. Kami melanjutkan kegiatan kami selanjutnya, yaitu kompetisi fixie dan skateboard. Tanpa terasa hari sudah mulai gelap, dan saya memutuskan untuk pulang. Di hari itu saya benar-benar mendapatkan pengalaman sekaligus pelajaran yang berharga. Hari itu tidak akan pernah saya lupakan, terutama senyum ceria dari anak-anak di panti asuhan Bakti Luhur.

Sabtu, 10 September 2011

Kamis, 08 September 2011

Rabu, 07 September 2011

Perut Keroncongan

   suatu hari aku makan dirumah makan bersama teman-teman.
teman-teman saya sangat antusias.kami makan setelah kami puas berjalan-jalan.
saat kami akan memesan makanantiba-tiba aku melihat seseorang yang sepertinya berbeda
   karna saya penasaran saya pun barusaha melihatnya di antara banyak orang yang lalulalang di tempat itu,
dan karna itu ada seorang yang hampir menabrak saya,lalu orang itu melihat ke arah saya,tetapi hanya sebentar dan itu yang membuat saya semakin penasaran.
    saat kami akan memesan makanan orang tersebut menghampiri meja kami.dengan bajunya yang berwarna-warni wajahnya terlihat sangat ceria.ia berjalan melalui orang-orang yang hilirmudik didekat meja kami.ternyata orang itu adalah pelayan di rumah makan itu.(retno w).tetapi ia juga seorang teman ayahku yang pernah sekali ku jumpai saat ia berkunjung ke rumah.
   ia bercerita banyak tentang ayahku di masa mudanya,ia orang yang sangat menyenangkan dan ramah ternyata ia adalah teman ayahku yang mempertemukan ayah dengan ibuku yang sampai sekarang masih berteman baik dengan mereka.
    setelah bercerita panjang lebar orang tersebut menawarkan macam-macam menu pada kami.karena kami bingung kami hanya membolak-balik buku menu yang di berikan oleh paman pelayan itu.tiba-tiba saja terdengar suara dari perutku yang mulai minta diisi,lalu semua orang memandangku dan tertawa terbahak-bahak.(tri wk) 





Nama:      Maria Mira .M.
Kelas/No: X-10/15

Selasa, 06 September 2011

Sebelas Patriot

   Suatu hari ibuku memberiku sebuah buku. Awalnya aku pikir buku itu membosankan, tapi setelah aku baca-baca ternyata ceritanya lumayan menarik. Ada bagian yang menegangkan, menyedihkan, ada juga yang sangat lucu, saking lucunya aku sampai tertawa-tawa sendiri. Memang sampul buku itu kurang menarik tapi jangan salah, isi buku itu sangat bagus. Banyak pesan moral yang bisa diambil dari ceritanya.
  Jadi buku itu berjudul Sebelas Patriot. Buku itu awalnya hanya berupa coretan-coretan iseng sang penulis, tapi pada akhirnya justru muncul ide untuk membukukan kisah masa kecil sang penulis bersama anak-anak di Belitong. Dan diceritakanlah kehidupan masa kecil penulis di buku itu – Rindang Maulidia. Tentang petualang, persahabatan dan sikap pantang menyerah untuk meraih mimpi-mimpi mereka.
   Mimpi-mimpi mereka sungguh polos namun mulia. Mimpi mereka adalah harapan-harapan mereka pada dunia ini dan dunia pun mendengarnya. Sungguh, buku ini memberiku inspirasi terhadap hidupku yang akan datang. Aku sungguh berharap ini bukan hanya sekedar angan-angan belaka, namun dapat terwujud – Sesilia Anggi.
   Aku senang ibuku memberiku buku ini, karena buku ini sudah memberiku suatu pelajaran berharga bahwa di dunia ini memang tidak ada yang mudah. Kita harus berjuang untuk mendapatkan suatu hasil dan kita juga harus mempunyai mimpi setinggi apapun itu, seberat apapun itu, yang pasti jangan sampai kita berhenti bermimpi. Karena mimpi itu adalah kunci untuk menaklukan dunia. 

Nisa NH
X10 / 19

Senin, 05 September 2011

ITU KAMI :D

KISAH CINTAKU ( Sesepuh Sugih_03 )


                Suatu hari aku berjalan di lorong sekolah bersama karibku. Daun – daun berguguran di sepanjang jalan. Kemudian kami memutuskan untuk duduk – duduk di bangku dekat lorong itu. Sambil menikmati hawa sejuk, aku terpesona melihat matanya yang berbinar – binar.
                Tak terasa waktu sudah menjelang sore, aku memutuskan untuk pulang. Di dekat pintu gerbnag aku melihat sesosok manusia tampan sedang membolak – balik halaman bukunya, dia terlihat bingung. Dia berdiri di tengah motor – motor yang berada di tempat parkir. Kemudian dia melirik kearahku dari tempatnya berdiri – elsa / 07. Dan saat itu aku mulai merasakan jatuh cinta pada pandangan yang pertama.
                Aku tersipu – sipu malu ketika dia melihat kearahku. Tiba – tiba aku mendengar suara memanggil namaku “dinda” . aku melihat – lihat di sekitarku, lalu aku terkejut ketika pria itu berdiri di belakangku. Dan aku benar – benar jatuh cinta kepadanya – yemima / 28.
                Saat esok hari pada jam istirahat, sesosok pria itu menghampiri kelasku dan mencariku. Ia menanyakan nomor HPku dan alamat rumahku, betapa terkejutnya dan senangnya hatiku. Tak lama setelah itu ia mengirim pesan singkat agar aku bisa menyimpan nomor HPnya. Karena hal itu, kami setiap hari berkirim pesan singkat atau lebih sering disebut SMSan. Ia memperkenalkan diri bahwa ia bernama “Sano”, siswa kelas XI.
                Suatu sore pria itu meneleponku, karena keasyikan menelepon pulsanya pun habis dan terpaksa kami harus mengakhiri perbincangan kami dan ia berjanji akan SMS aku seusai ia membeli pulsa. 15 kemudian, ada sepucuk pesan singkat diterima oleh HPku, ternyata itu adalah Sano. Ia mengajakku untuk makan malam pukul 19.00 dan aku pun menyetujuinya karena ia berjanji akan menjemput dan mengantarku. Saat mobil Honda Jazz (hampir mirip dengan mobil Bu Ast*ti cute) berhenti di depanku, aku langsung keluar karena aku tau itu milik Sano. Kami berpamitan kepada kedua orang tuaku, dan pergi ke tempat kami akan makan. Tak kusangka dan tak kuduga, ia memegang tanganku dan mengungkapkan rasa cintanya padaku. Berhubung aku juga suka padanya , aku terima ungkapannya dengan menjadi pacarnya.

SESEPUH SUGIH
Angelita Dinda
X-10 / 03

Tinggal Kenangan


            Suatu hari aku makan di restoran bersama temanku. Setelah itu kami jalan-jalan mengelilingi restoran. Kami bermain-main di area taman. Di taman terdapat ayunan yang berwarna merah.
            Aku dan dia bermain tanpa kenal lelah . Kami berkejar-kejaran sambil menyanikan sebuah lagu kesukaan kami . Setelah itu aku meninggalkannya ke toilet tanpa pamit. Karena di toilet antre banyak, jadi aku agak lama.
            Tak  terasa waktu menunjukan jam 10 malam. Aku mondar-mandir mencari temanku yang entah dimana. Aku berteriak-teriak memanggil namanya. Aku jadi seperti orang gila yang berteriak-teriak sendiri di taman (nanda ^^). Akhirnya aku menemukannya sedang melamun di sebuah bangku.
            Aku mengakjaknya tersenyum dan minta maaf karena telah meninggalkannya. Tapi dia diam saja. Wajahnya terlihat pucat pasi. Aku tak tau apa yang terjadi. Kemudian ku tepuk-tepuk bahunya , tapi dia tetap diam saja.
            Kira-kira 5 menit, dia tetap tidak berbicara dan aku mengajaknya jalan-jalan. Saat aku ingin mengajaknya berbicara lagi, terdengar lirih suara entah siapa. Lirihan itu menjadi jeritan. Setelah itu aku baru sadar, dia sudah tiada (dinar)

RESTI RAHMADHANI X10-21