Minggu, 11 September 2011

Bebek yang Malang


Suatu hari, aku bermain di sawah bersama adikku. Kami bermain dengan hati-hati. Kami lari-lari mengejar seekor bebek yang terpisah dengan kawanannya. Bebek gemuk berwarna putih itupun berusaha menghindari kami.
            Kami terus mengejar bebek tersebut. Saat aku mulai lelah, aku mengajak adikku beristirahat. Namun, adikku masih tetap ingin mengejar bebek tersebut. Apa boleh buat, aku pun ikut mengejar bebek itu kembali.
            Setelah kami lelah mengejar bebek tersebut, kami beristirahat dibawah pohon. Dari tempat kami beristirahat terlihat gunung Telomoyo, aku pun menceritakan asal-usul terbentuknya gunung Telomoyo menurut legenda yang pernah aku dengar. Saat aku asik bercerita, terlihat buruh tani beramai-ramai melintasi jalan di dekat tempat kami beristirahat. Ternyata buruh tani tersebut tengah mencari-cari bebek. (F. Retno) Akhirnya kami ikut mencari bebek tersebut.
            Kami sudah mengelilingi seluruh pematang sawah, menyusuri sungai, berkeliling seluruh desa, akan tetapi, bebek itu tidak ketemu juga. Kami sangat lelah mencari bebek itu. Akhirnya seorang buruh tani memutuskan untuk mencari bebek tersebut ke desa sebelah. Sesampainya didesa sebelah, kami melihat ada banyak sekali bebek.
            Kami mencari-cari bebek tersebut. Saat mencari, kami mendengar suara bebek itu. Saat kami melihat sekeliling kami, ternyata bebek itu menjerit kesakitan, karena ada orang yang sedang membunuh bebek itu. Akhirnya kami memarahi orang itu, tapi bebek itu sudah mati, jadi kami menggoreng bebek itu dan memakannya bersama-sama.(Maestra M)


Devita Putri Mega Wana (X-10 / 06)

0 komentar:

Posting Komentar