Sabtu, 03 September 2011

"IBUKU, PAHLAWANKU"

oleh: Monica Winditasari - x-10 - 16

Suatu hari aku bermain-main di halaman depan rumah bersama-sama dengan tetanggaku. Karena di lingkungan rumahku banyak sekali anak-anak yang sedang bermain bersama. Kami bermain lempar-lemparan lumpur dan air. Kami melihat baju-baju kami yang kotor karena terkena lumpur.

Malamnya, aku demam dan pusing, Ibuku mondar-mandir mencari obat dan kompres. Karena persediaan obat di kulkas habis, ibuku membeli obat di warung, namun karena malam hari warung-warung tutup. Setelah ibuku pulang, ternyata aku sudah tidak kuat (Aisha Dian Kusuma). Ibuku semakin bingung harus melakukan apa lagi.

Beberapa jam kemudian, ibuku memutuskan untuk membawaku ke klinik terbaik karena ibuku percaya bahwa dokter-dokter di sana tentunya berkualitas. Saat berada di ruang perawatan, terdengar ketukan pintu. Awalnya aku takut, namun ternyata perawat-perawat di sana sangat ramah. Dengan perawatan intensive, 2 hari kemudian aku sembuhdan bisa melanjutkan aktivitas seperti biasa. (Vania Elysia)

Sore hari, aku ke halaman rumah untuk menyiram bunga. tiba-tiba adikku merebut selang air yang kugunakan untuk menyiram bunga dan adikku bermain air bersama teman-temannya, Aku sudah memarahi adikku dan memberitahunya agar tidak main air lagi, namun dia hanya menghiraukan saja.


Malamnya, adikku batuk dan pilek. Dia bersin-bersin dan menggigil kedinginan. Paginya adikku tidak berangkat sekolah dan diantar ibu ke puskesmas untuk berobat. Aku semakin sadar jika kesehatan itu perlu dijaga. dan sakit tidak hanya merugikan diri sendiri namun juga orang lain, terutama kedua orang tua kita. Dan kita juga patut berterimakasih pada orang tua kita karenamereka selalu sabar mendengar segala keluhan kita dan selalu siap sedia untuk merawat kita saat kita sakit.


0 komentar:

Posting Komentar