Oleh : Fabiana Mentari Putri Wijaya / 08 / X-10
Suatu hari aku berenang di kolam bersama temanku. Kemudian teman-temanku yang lain datang untuk bergabung. Beberapa dari temanku berenang sambil terkantuk-kantuk. Mereka kembali terjaga saat melihat segerombolan anjing lari kearah mereka. Di leher anjing-anjing tersebut tergantung label “SECURITY”, artinya keamanan. Dengan gonggongannya yang sangat keras, anjing-anjing tersebut seolah-olah ingin memperkenalkan diri. Padahal tidak ada salah satu dari kami yang mengajaknya berkenalan.
Bagaikan seekor singa berwujud anjing yang siap menerkam mangsanya. Dengan wajah yang garang dan gigi taring yang seram dengan air liur menetes ke tanah. Membuat kami terpaku, jeeeng jeeng… sampai kami sadari bahwa anjing-anjing tersebut lari ke arah kami. Namun raut muka kami yang tadinya cemas dan was-was, berubah menjadi raut muka yang penuh dengan tanda tanya.
Kami semua bingung, takut namun ingin juga tertawa. Melihat teman-teman kami yang terkantuk-kantuk tadi dikejar oleh para anjing tersebut. Mereka keluar kolam, dan lari tunggang-langgang. Herannya, anjing-anjing itu tidak mengejar kami dan hanya mengejar teman-teman kami yang terkantuk-kantuk tadi. Kemudian kami masuk ke kamar mandi (Maestra M. 14). Kami terkekeh-kekeh mengintip nasib teman-teman kami yang dikejar anjing-anjing tadi. Kami cukup aman di kamar mandi, tapi mereka, tentu tidak.
Wow, seperti melihat reka ulang perang dunia kedua, kubu Sekutu diperankan oleh anjing dan kubu Poros diperankan oleh teman-teman kami yang sangat malang. Seakan-akan kubu Sekutu melambungkan bom atom secara bertubi-tubi, dan kubu Poros hanya dapat berlari tunggang langgang. Hahaha… berlebihan membayangkannya, kalau kata anak muda jaman sekarang “lebay..!”. Tidak separah itulah… J
Suasana yang tadinya mencekam, berubah menjadi suasana yang romantis, loh…? Salah, menjadi suasana yang tentram dan tampaknya damai. Dari dalam kamar mandi, kami sudah tidak mendengar suara anjing tadi. Dan suara teman kami yang tadi berteriak-teriakpun sudah tidak terdengar. Setelah kami membuka pintu, ternyata anjing-anjing tadi ada di depan pintu. Tanpa pikir panjang, kami langsung lari sampai terbirit-birit. Namun anehnya anjing-anjing tadi tidak mengejar kami. Ternyata, anjing-anjing itu hanya mengejar orang-orang yang mengantuk saja, supaya terbangun dan tidak tenggelam di kolam renang (Fransiska Retno K. 09). Anjing-anjing yang baik.
0 komentar:
Posting Komentar