Ketika langkah kakiku sampai di depan kelas X-7, tampak hamparan pasir putih bak butiran permata yang menyilaukan mata. Di atasnya tumbuh rerumputan yang sedang menari sambil menikmati angin yang semilir. Namun, rumput yang mungil itu seakan haus dan kepanasan dengan adanya mentari yang saat itu serasa di atas ubun-ubun. Sinarnya sangat menyengat sampai menusuk pori-pori kulit. Mata ini terus menikmati dan terbuai melihat keadaan lapangan yang sedang di renovasi.
Meskipun sedang di renovasi, namun hasilnya sudah mulai tampak. Bunga-bunga di pinggir lapangan telah dijajar rapi dan mulai berkembang bak barisan tentara yang siap untuk berlaga di medan perang. Tanaman lain di sekitar lapangan pun mulai menyapa dengan suara merdunya. Pohon apel hijau di depan perpustakaan seakan menjadi payung dari teriknya matahari dengan daunnya yang tumbuh rindang.
Di depan ruang kelas X, berjajar tiga pohon jambu air yang sedang berbuah dan buahnya yang bergantungan . Dengan gagahnya pohon itu mulai menggugurkan beberapa buah seakan menandakan bahwa musim gugur akan segera datang. Capung-capung yang beterbangan di atas lapangan menambah damainya suasana saat itu.
Lapangan sekolahku memang tampak lebih luas di banding sebelumnya. Mungkin kini panjangnya sekitar 35m X 50m. Lapangan yang cukup memadai untuk menampung semua warga sekolah saat diadakannya upacara bendera. Di sebelah barat lapangan, tampak sebuah tiang yang menjulang tinggi ke langit. Tiang bendera baru milik sekolahku yang tingginya sekitar 20m ini berdiri kokoh disana dan merupakan sumbangan dari alumni tahun 1979.
Saat aku mengamati lapangan sekolah, tampak beberapa orang berlalu lalang. Ada siswa, guru, dan warga SMA N 1 lain. Banyak siswa yang hanya iseng lewat namun ada juga siswa kelas XI-IPA yang sedang mengerjakan tugas di pinggir lapangan. Pandanganku lalu mengarah ke pinggir lapangan utama yang kini dibuat untuk arena lari. Disana namapak pompa air dan selang yang tergeletak tak terurus. Di dekatnya terdapat pula ember dan karung yang berisi pupuk. Di luar lapangan juga tampak tong-tong sampah yang tersusun rapi dan menambah indahnya lapangan.
Lapangan sekolahku ini meskipun masih di renovasi namun kelak jika sudah selesai akan menjadi lapangan yang diidamkan oleh seluruh warga sekolah dan memberi warna yang berbeda dari gaya lapangan sebelumnya.
Zulfa Sirlina X-10 / 32
0 komentar:
Posting Komentar