Jumat, 11 November 2011

Lapangan Baru SMANSSA, bagaikan Wembley Stadium

SMA Negeri 01 Salatiga yang ada di Salatiga, Jawa Tengah, merupakan salah satu SMA terbaik di Salatiga. Dan dalam pelajaran Bahasa Indonesia kali ini, kami selaku siswa SMA Negeri 01 Salatiga melakukan observasi mengenai lapangan sekolah kami. Lapangan sekolah kami berada tepat di tengah-tengah gedug sekolah. Di setiap sisi lapangan terdapat rumput-rumput, aneka bunga, dan tumbuhan lainnya, Rumput-rumput yang tumbuh di pinggir lapangan cukup banyak yang kurang subur.
Hal lain tentang lapangan kami saat kami melakukan observasi ini adalah kurang ratanya permukaan tanah di sirkuit lari yang berada tepat di samping lapangan sekolah. Selain itu, di atas tanah tersebut berceceran daun-daun kering dan buah jambu yang jatuh dari pohonnya. Di samping sirkuit lari, ada jalan setapak yang terlalu kecil. Untuk lapangan sekolah, rumput-rumputnya kurang subur dan ketinggian rumputnya tidak rata.
Di bagian timur laut lapangan, terdapat batu-batuan dan pasir yang dapat menimbulkan debu, tetapi di bagian timur, justru terdapat pepohonan yang cukup subur dan saat ini sedang menghasilkan banyak bunga. Di bagian selatan lapangan, adalah bagian yang masih terlihat gersang, terutama bagian pinggir-pinggir lapangan.
Ada pula beberapa kejadian-kejadian yang kami alami saat melakukan observasi. Pukul 13.24 ada 3 cewek yang berlari terburu-buru ke wc yang berada di timur lapangan. Pukul 13.26 ada cowok yang melewati bagian barat daya lapangan, sekilas terlihat dia eperti orang suwung, karena berjalan sendirian di saat kegiatan belajar mengajar masih berlangsung. Kemudian, ada pula seorang bapak-bapak berkemeja biru yang tidak kami ketahui identitasnya sedang berjalan-jalan mengamati lapangan SMA N 1 Salatiga, Beliau bahkan menginjak rumput lapangan yang saat itu belum boleh diinjak karena dalam proses pembangunan.
Setelah bapak tak dikenal tadi berangsur-angsur jauh dari pandangan, muncul seorang bertubuh tegap dan besar yang bekerja sebagai satpam di SMA N 1 Salatiga. Beliau adalah seorang suami dari pengurus TU di SMA N 1 Salatiga. Kami biasa memanggil beliau dengan nama pak dee-dee, karena beliau pengagum nama Dee-Dee Malinda. Kami kemudian berbincang dengan beliau, dan tiba-tiba bel berbunyi. Kami mengakhiri perbincangan dan bersiap untuk pulang.   

Oleh : Yosua Ivan Pradana
   X-10 / 31      . 

0 komentar:

Posting Komentar