Hari ini pada pukul 13.25, lapangan upacara milik keluarga besar SMA Negeri 1Salatiga yang belum rampung di kerjakan itu tampak hijau meskipun angkasa mendung. Hamparan permadani alam itu menyediakan kesejukan pandangan yang bisa dinikmati siapa saja tak terkecuali kami, siswa – siswi kelas X-10. Di tengah lapangan tersebar capung – capung yang berterbangan menawarkan acrobat udara yang cantik dan seakan memanggil kami untuk memujinya. Langit yang mendung ini tidak memengaruhi kami untuk tetap berantusias mengamati keadaan sekitar. Untuk beberapa detik yang cukup panjang, Pak Satpam melintas dan memberi senyuman hangat kepada kami sembari melewati jalan setapak di pinggir lapangan. Dari arah selatan, tampak seorang guru lelaki yang sedang berjalan melintas hendak menuju barat. Dua orang siswa juga tampak melintas menuju ke kelas XII IA-6 . Selang air yang berwarna putih ikut memeriahkan keadaan dan menambah warna sekitar. Dia yang hanya tergeletak dan meliuk layaknya ular itu seakan bercerita betapa lelahnya dia setelah kerja keras hari ini. Siswa – siswi kelas X-10 tampak di pinggir lapangan, bercengkerama, tertawa, saling canda, dan ada yang hanya menatap indahnya panorama yang disajikan oleh Yang Mahakuasa . Di barat, beberapa anak kelas XI terlihat sedang berdiskusi dengan asyiknya di depan kelas. Kakak –kakak kelas silih berganti melintasi lapangan bersama. Tiang bendera berdiri tegak menantang langit dan seolah menatap tarian beberapa burung yang sedang berkejaran di balik awan. Buah – buah jambu yang telah mengakhiri masanya sedang bergeletakan di tanah menangisi hidupnya yang hanya sekejap saja. Namun, itu semua terbayar dengan derai tawa dari semua siswa X-10 yang menghabiskan jam pelajaran terakhirnya untuk mengamati dan menyadari betapa indah tempatnya menuntut ilmu ini.
0 komentar:
Posting Komentar