Rabu, 02 November 2011

Deskripsi Lapangan


Siang ini cuaca terasa begitu terik bagi kami, siswa kelas sepuluh X-10,  yang diamanahi untuk melakukan kegiatan observasi di sekitar lapangan baru sekolah. Ya, seperti namanya lapangan ini tampak sekali baru. Dengan rumput yang tumbuh tidak rata. Capung-capung beterbangan di atas  lapangan baru ini. Aku dan teman-teman lebih memilih area sebelah utara lapangan sebagai tempat untuk duduk sembari melakukan pengamatan. Pengamatan dimulai sekitar pukul 13:10. Lapangan sekolahku ini berbentuk persegi empat dengan area untuk lari yang mengelilingi bagian luar lapangan ini. Kemudian di bagian terluar ada sebuah  jalan setapak yang juga dibuat mengelilingi bagian luar arena lari ini. Pada bagian terluar ini biasanya digunakan oleh para pejalan kaki.
Pandangan pertamaku jatuh kepada 3 buah pohon jambu yang berada dibagian utara. Ketiga pohon itu terlihat rimbun dengan daun dan buahnya. Kemudian mataku mulai menelusur ke sisi bagian timur lapangan yang baru selesai direnovasi ini. Di sisi sebelah timur ini terlihat sebuah mesin pompa air, yang selalu dioperasikan untuk menyiram rumput-rumput di lapangan. Tak jauh dari posisi mesin pompa air itu berada, ada sebuah ember jinjing berukuran sedang yang berwarna hitam dan sebuah karung yang tampak kusam dari kejauhan, membuat setiap orang yang melintas, akan mengambil jarak darinya. Mungkin karung itu tadi berisi pupuk, atau mungkin sampah, ya apapun itu aku tidak akan menyelidik lebih jauh. Karena tugasku hanya melakukan observasi terhadap keadaan di sekeliling lapangan, bukan meneliti apa yang ada di dalam karung itu. :D
Lima menit berlalu, mataku tertuju pada sebuah penampakan baru. Seorang satpam melenggang santai melalui jalan setapak dari arah timur. Pembawaannya terlihat ramah, dibalik seragam lengkap dengan topi di kepalanya. Satpam itu berjalan ke arah utara dan kemudian menghilang dari pandanganku. Setelah satpam tadi berlalu, aku mulai menuliskan hasil pengamatanku selama lima menit tadi, ke dalam buku catatan Bahasa Indonesiaku. Tak sampai lima menit aku berhasil menyelesaikan catatanku itu, sembari menunggu penampakan selanjutnya, sesekali aku pun bercanda dengan teman-teman.
Pada pukul 13:23, seorang laki-laki paruh baya berdiri sejenak di area jalan setapak sebelah timur lapangan. Tidak sampai satu menit laki-laki itu berdiri disitu, mungkin lelaki itu hanya ingin memastikan cuaca, atau mungkin sedang mencari seseorang.
Lewat dua menit setelah itu, terlihat seorang perempuan muda bersepatu dan berjilbab putih, terlihat segar dengan padanan baju dan rok panjang warna hijau, sedang melewati jalan setapak dari arah selatan dengan buku di salah satu tangannya. Mataku mengikuti setiap langkah perempuan muda yang kemudian menghentikan langkahnya di masjid sekolah. Masjid sekolahku terletak di sebelah barat lapangan.
Selang beberapa menit terlihat dua orang siswa berseragadua orang siswa lainnya yang juga melintasi jalan setapak ini. Di sisi sebelah selatan ini tumbuh tiga pohon yang masing-masing tidak memiliki daun. Kasian sekali pohon ini, seperti kehilangan rambutnya. Bagian yang hampir lupa, yaitu keadaan sisi sebelah barat lapangan . Disebelah barat berjejer rapi ruang kelas, mulai dari ruang kelas XI IA-1 sampai ruang kelas XI IA-6. Di hadapan ruang kelas itu berdiri sebuah tiang bendera yang digunakan untuk mengibarkan bendera setiap upacara bendera hari senin.

Naomi Nuzulita Azis (18)

0 komentar:

Posting Komentar