Rabu, 25 Januari 2012

Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Kantin Kejujuran

Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Maka dari itu, di Indonesia sedang gencar -gencarnya diadakan penyuluhan dan penerapan pendidikan karakter. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.
            Pada praktiknya pendidika karakter di kalagan pelajar adalah dengan kantin kejujuran. Kantin kejujuran adalah salah satu cara utuk menerapkan pendidikan karakter. Di sini siswa harus bertindak jujur. Seperti yang ada di SMA N 1 Salatiga, baru baru ini SMA N 1 Salatiga membuka sebuah kantin kejujuran. Di mana semua jajanan dan uang di biarkan begitu saja. Siswa melayani dirinya sendiri. Dengan begitu siswa bisa berlatih jujur.
            Katin kejujuran memang cara yang efektif untuk menerapka pendidikan karakter di sekolah. Karakter bangsa yang tercermin dari kantin kejujuran antara lain jujur, bertanggung jawab dan madiri. Saat kita membeli barang barang di kantin kejujuran dengan cara yang sesuai yaitu jujur maka kita telah mendapatkan 2 keuntungan sekaligus. Keuntungan yang pertama adalah mendapat pahala karena kita telah berbuat jujur, bertanggung jawab dan mandiri. Keuntungan yang kedua yaitu kita telah menerapkan pendidikan karakter dalam diri kita yang artinya kita sudah menyumbangkan masa depan bangsa. Mungkin dengan begitu kita bisa meraih suksus di masa depan.
            Dengan adanya kantin kejujuran ini pasti semua siswa akan senang, termasuk siswa yang tidak jujur. Siswa yang  jujur pasti senang karena akan terus terlatih kejujurannya. Akan tetapi,  siswa yang tidak jujur juga senang, karena bisa mengambil apapun yang disuka tanpa harus membayar. Pada dasarnya, hal seperti itu tidaklah terpuji tetapi masih banyak saja yang melakukan hal itu . Mungkin di kemudian hari bisa saja menjadi koruptor karena hal kecil seperti ini. Maka dari itu, hal seperti itulah yang harus menjadi perhatian, karena pendidikan karakter belum tertanamkan.
            Bukti tersebut membenarkan bahwa di Indonesia masih banyak yang kurang berkarakter bahkan dikalangan pelajar. Dengan demikian, pendidikan harus lebih ditingkatkan lagi agar dapat menyiapkan penerus bangsa yang benar benar berkualitas dan dapat bersaing dikancah Internasional.

AISHA DIAN KUSUMA X-10/01

1 komentar:

mengaji mengatakan...

oke tulisanya...

Posting Komentar