Gencarnya Kantin Kejujuran
Saat ini, dunia pendidikan Indonesia mulai menggencarkan penanaman pendidikan karakter untuk para siswanya. Ternyata, pendidikan karakter ini memang sudah diterapkan sejak lama. Meskipun begitu, hasilnya masih belum terlihat. Oleh karena itu, mulai tahun ajaran 2011 pendidikan karakter itu lebih di tekankan pada siswa agar apa yang diinginkan bisa terwujud. Penerapan pendidikan karakter pada siswa dapat di lakukan dengan banyak hal. Misalnya saja, dengan melakukan penelitian di lab. Fisika. Hal itu bertujuan menguji siswa untuk berlaku jujur, teliti, hati-hati dan cermat. Selain itu, cara yang tak kalah populer dalam menerapkan pendidikan karakter adalah dengan membuat kantin kejujuran. Cara ini memang sedang populer di kalangan sekolah. Tidak hanya itu, banyak sekolah yang berlomba-lomba untuk mulai merancang berdirinya kantin kejujuran ini. Dengan demikian, guru dapat menguji siswa-siswinya secara langsung melalui kantin tersebut.
Pada dasarnya, kantin ini dibuat untuk melatih siswa berlaku jujur. Banyak sekolah yang sudah membuat kantin kejujuran sebelum pemerintah menggencarkan pendidikan karakter. Akan tetapi, tidak sedikit sekolah yang gagal. Banyak faktor yang melatarbelakangi gagalnya kantin ini. Misalnya saja, terlalu banyak kerugian yang di tanggung sekolah karena banyak siswa yang tidak membayar padahal mereka sudah mengambil barang yang di jual di kantin itu. Dengan demikian, sekolah bisa mengevaluasi kejadian tersebut. Selanjutnya, mengumumkan hal ini kepada siswa sehingga mereka bisa sadar akan kesalahan yang mereka lakukan.
Kantin kejujuran sangat bermanfaat untuk menerapkan pendidikan karakter siswa. Hanya saja, sekolah perlu menerapkan strategi agar tidak merugi terlalu banyak. Misalnya saja, dengan penyuluhan setiap ada waktu luang saat kegiatan belajar-mengajar. Selain itu, bisa juga dengan adanya guru piket yang menjaga. Guru piket ini juga dapat memberi informasi mengenai harga yang kurang jelas. Maka dari itu, tidak akan terjadi kerugian dan kantin kejujuran tetap berjalan. Namun, faktor lain yang menyebabkan kerugian kantin tersebut adalah pada siswa itu sendiri. Apabila siswa itu memiliki sifat dasar yang tidak jujur maka hal itu perlu diatasi dengan memberikan bimbingan. Oleh karena itu, bimbingan khusus memang perlu untuk dilakukan setidaknya sebulan sekali yang agar sedikit demi sedikit pendidikan karakter itu melekat pada siswa.
Selain itu, hasil dari kantin tersebut dapat menunjukkan karakter secara umum dari warga sekolah tersebut. Apabila kantin tersebut terus merugi maka dapat disimpulkan bahwa banyak siswa yang tidak jujur. Sebaliknya, jika kantin tersebut mendapat keuntungan seperti yang diharapkan maka penanaman pendidikan karakter sudah berhasil dan perlu ditingkatkan. Dengan keberhasilan kantin ini, diharapkan siswa memiliki karakter yang kuat untuk berbuat jujur dalam setiap perbuatannya.
Kantin kejujuran ini sebaiknya diterapkan di setiap sekolah karena memiliki banyak manfaat. Dengan kejujuran yang kuat maka setiap apa yang kita lakukan akan mendapat banyak berkah sehingga hidup akan damai dan sejahtera. Selain itu, bila menjadi pejabat negara kita tidak akan melakukan tindakan yang merugikan masyarakan karena telah memilki karakter yang kuat sejak dini. Sebaliknya, jika tidak memiliki karakter kuat maka kita akan mudah tergoda dengan tindakan-tindakan tercela. Misalnya saja, korupsi yang saat ini sedang menjadi tren di kalangan pejabat dan sangat merugikan masyarakat. Jadi, dengan penerapan pendidikan karakter melalui kantin kejujuran ini diharapkan Indonesia memiliki penerus bangsa yang berkarakter sehingga menjadikan negara ini lebih baik dari sebelumnya.
Zulfa Sirlina
x-10 / 32
0 komentar:
Posting Komentar