Minggu, 22 Januari 2012

Pemberlakuan Sistem Poin dalam Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah

           Pernahkah Anda mendapatkan poin ketika melanggar tata tertib sekolah? Dalam rangka meningkatkan standar moral bangsa yang dinilai makin menurun, sekolah-sekolah makin gencar menggalakkan pendidikan karakter bagi siswa-siswinya dengan berbagai cara. Salah satunya, dengan memberlakukan sistem poin dalam pelaksanaan tat tertib sekolah. Namun, seberapa besar pengaruhnya terhadap perkembangan moral siswa?
        Sistem poin adalah sistem pemberian poin apabila terdapat siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Pemberian poinnya pun beragam, bergantung pada seberapa berat pelanggaran yang dilakukan oleh siswa yang bersangkutan. Pelanggaran ringan antara lain, mengenakan seragam tidak rapi, membawa kendaraan roda empat, membolos, sampai pelanggaran berat seperti membawa narkoba, terjerat kasus kriminal dan hamil di luar nikah. Apakah sistem tersebut efektif?
        Dengan adanya sistem poin, memang, siswa menjadi lebih patuh terhadap peraturan sekolah karena tidak ingin mendapat poin. Namun, sistem ini tidak mendidik siswa. Sistem ini terlihat seperti hanya untuk menakut-nakuti saja, karena pemberian hukuman yang hanya diberikan jika poin sudah menumpuk. Hal ini mendorong siswa untuk tetap melanggar peraturan. “Karena ‘toh hanya dapat sedikit poin, pasti saya tak akan dihukum.”
     Semua orang tentu ingin melihat sekolah dengan siswa yang disiplin dan peraturan yang berjalan sebagaimana mestinya. Untuk mewujudkannya, menurut saya lebih baik diadakan sistem hukuman secara langsung terhadap pelanggar. Tentunya bukan dengan kekerasan, melainkan hukuman yang mendidik dan member efek jera bagi pelakunya. Sebagai contoh, apabila ada siswa yang terlambat hadir ke sekolah maka siswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti pelajaran jam pertama, tetapi diharuskan membantu CS membersihkan lingkungan sekolah. Apabila ada siswa yang membawa rokok atau merokok di sekolah maka pihak sekolah akan memanggil orang tuanya lalu memutuskan hukuman apa yang akan diberikan. Dengan cara tersebut tentunya lebih efektif dibandingkan hanya menyita rokok lalu memberi poin. Begitu juga dengan pelanggaran ringan lain akan diganjar hukuman yaitu membersihkan lingkungan sekolah.
     Dengan demikian, hukuman tersebut mendidik dan bermanfaat daripada berdiri di tengah lapangan, penyitaan, pengurangan nilai, atau skorsing. Sistem tersebut membuat pelanggar jera, lingkungan sekolah pun akan terlihat makin bersih dan asri.
                
Oleh :
Hapsara Adiwena
X-10 / 11

0 komentar:

Posting Komentar