Rabu, 15 Februari 2012

Pemberlakuan Sistem Poin Terhadap Siswa yang Melanggar Peraturan

 
            Akhir-akhir ini semakin banyak siswa yang mulai melakukan tindakan indisipliner. Hal ini membuat siswa yang ingin tertib, serta sebagian masyarakat terganggu. Beberapa aktivitas yang dianggap tidak tertib dan mengganggu sebagian masyarakat sekolah diantaranya adalah siswa yang membolos pada jam pelajaran lalu pergi ke jalan dan mabuk. Hal itu tentunya sangat mengganggu aktivitas masyarakat dan warga sekolah. Hal-hal yang dianggap pelanggaran di sekolah adalah segala aktivitas yang dianggap tidak tertib dan mengganggu masyarakat dan warga sekolah. Maka dari itu, banyak sekolah yang memberlakukan sistem poin untuk membatasi aktivitas siswa yang tidak berkenan.  
            Sistem poin yang dimaksud adalah apabila ada siswa yang melanggar peraturan akan diberi poin. Apabila siswa tersebut mencapai poin sudah ditentukan oleh pihak sekolah, maka akan diberi sanksi-sanksi tertentu, sesuai dengan jumlah poin yang sudah dicapai oleh siswa itu. Tapi, akankah cara tersebut efektif ? Jawabannya adalah ya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak yang takut akan hukuman pasti akan berusaha untuk tidak mendapatkan hukuman. 
            Hal ini seharusnya mulai diterapkan di semua sekolah. Aktivitas dan kegiatan siswa perlu dibatasi untuk meminimalisir tingkat kenaikan tindakan indisipliner siswa. Pemberlakuan sistem poin ini perlu dilakukan sangat ketat, serta semua warga sekolah termasuk para siswa diwajibkan mengerti tentang pemberlakuan sistem poin yang dilakukan oleh sekolah tersebut. Tentu saja kegiatan ini perlu dukungan dan partisipasi semua pihak. Apabila tidak, tentunya pemberlakuan sistem poin terhadap siswa yang melakukan pelanggaran akan sia-sia.
             Setiap guru menjadi pemegang peran yang sangat penting dalam kegiatan ini, karena guru-lah yang melakukan pengamatan dan melakukan tindakan pencatatan poin kepada siswa yang melanggar peraturan sekolah. Sikap guru yang melakukan aktivitas tersebut diharapkan bertindak tegas dan tidak pandang bulu. Akan tetapi, ketika siswa tersebut ditinggal oleh guru, mungkin mereka melakukan tindakan pelanggaran. Agar tidak terjadi tindakan pelanggaran, dibutuhkan kerjasama dari siswa yang melihat temannya yang melakukan tindakan pelanggaran. 
            Selain hal-hal yang sudah dikemukakan tadi, juga diperlukan arahan dari pihak sekolah agar setiap siswa memahami peraturan yang diberlakukan oleh sekolah tersebut. Juga diperlukan bimbingan moral dan motivasi dari setiap guru yang mengajar. Faktor-faktor tersebut harus terjaga semua agar pemberlakuan sistem poin berjalan dengan lancar. Setelah itu, juga diperlukan evaluasi untuk mengurangi kelemahan sistem poin. 
 IRIANTO JUSTISILVAWAN
X-10
 12



0 komentar:

Posting Komentar