Kamis, 16 Februari 2012

Kantin Kejujuran, Pioner Pembentukan Karakter Bangsa

Kejujuran merupakan nilai yang wajib ada pada diri manusia. Pada zaman modern seperti ini, kejujuran mulai melemah, menurun bahkan lenyap. Tampak dari beberapa generasi muda yang sudah mulai mengambil jalan pintas dan tidak mengindahkan nilai kejujuran lagi. Maraknya korupsi, menurunnya solidarias antar SARA, dan timbulnya rasa egois menjadi suatu hal yang dapat membuktikan bahwa kejujuran sudah hilang dari dunia ini. Maka langkah apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya? Akhir – akhir ini sedang marak diadakanya pendidikan karakter oleh pemerintah yang bertujuan agar generasi muda mau menghargai dan menjunjung tinggi kejujuran sehingga tercipta kombinasi yang pas dan berkualitas. SMA Negeri 1 Salatiga sudah mulai menggalakkan sistem kantin kejujuran. Apakah sistem tersebut mampu dan efektif untuk membangun nilai karakter siswa?
Secara umum kantin kejujuran sama halnya dengan koperasi – koperasi sekolah yang lainnya. Namun, ada hal yang membuat mereka beda yakni sistemnya. Di koperasi kita dilayani oleh petugas ketika kita membeli sesuatu barang tetapi tidak bagi kantin kejujuran. Disana kita dapat mengambil dan membayar sendiri tanpa dilayani petugas satu pun. Mengapa kantin kejujuran menjadi alasan untuk membangun mental jujur? Apa manfaatnya?
Saat kita membeli barang yang kita butuhkan di kantin kejujuran, kita ditantang untuk berbuat jujur melalui barang yang kita ambil apakah sudah sesuai dengan harga yang ada, atau apakah kita akan mengambil tanpa membayar ? disinilah kejujuran dan mental kita diuji. Kepercayaan yang sekolah berikan melatih pula tentang kedisiplinan dan tanggung jawab. Melalui “kaju” yang berarti kantin kejujuran kita dibiasakan untuk tidak berhutang dan mendidik kita untuk mandiri dalam menentukan skala prioritas kebutuhan.
Semua cara di dunia ini pasti tak ada yang berjalan sesuai dengan rencana. Karena hampir seluruh siswa pada setiap harinya bertransaksi di kantin kejujuran membuat sulitnya mengawasi karakter siswa. Para guru pasti ingin  memantau dan mengamati gerak gerik setiap perubahan karakter anak didiknya. Namun, hal itu tidaklah mungkin karena mengingat begitu banyak siswa yang ada. Maka sistem kantin kejujuran tersebut perlu waktu yang tidaklah singkat untuk mengubah karakter siswa kearah baik. Perlu waktu beberapa bulan untuk bisa menarik kesimpulan berhasil atau tidakkah sistem ini mampu membangun karakter siswa.
Kantin kejujuran merupakan usaha yang dinilai unik tapi mampu membangun karakter secara efektif. Sebuah langkah awal yang pas untuk menciptakan generasi muda yang bermutu. Jika cara ini dinilai sekolah baik maka akan muncul cara – cara lain untuk melengkapinya. Misalnya dengan seminar atau lomba – lomba antar kelas yang dapat memupuk rasa kompak dan percaya diri antar siswanya sendiri. Kantin kejujuran menjadi pioner atau perintis dalam melahirkan bibit unggul yang jujur, disiplin, tanggung jawab dan mandiri. 

Angelita Dinda Arum Sari
X – 10 / 03

0 komentar:

Posting Komentar