Kalau bicara tentang tata tertib, kita pasti teringat tentang sekolah. Sekolah memang identik dengan tata tertib. Tata tertib sangatlah penting untuk kehidupan kita. Dengan tata tertib kita bisa hidup dengan teratur, rapi, dan nyaman tentunya. Jika Anda seorang pelajar, tentunya setiap hari Anda akan berurusan dengan yang namanya tata tertib.
Tata tertib cukup bagus menurut saya, tetapi kadang kala tata tertib memang tidak sejalan dengan para siswa. Ada siswa yang menjunjung tinggi tata tertib di sekolahnya, tapi ada juga yang menghiraukan bahkan seperti tidak mengenal dengan yang namanya tata tertib. Sehingga mereka seolah-olah bersekolah tanpa aturan, seenak mereka sendiri. Inilah yang membuat pihak sekolah memutar otak untuk mencari solusi atas masalah tersebut.
Ada banyak alternatif cara yang digunakan oleh pihak sekolah, seperti dengan menyebar guru pengawas saat istirahat, dan sebagainya. Tak jarang juga sekolah yang menerapkan sistem poin untuk mengatasi ulah para siswa itu. Seperti yang ada di sekolah saya misalnya, para siswa yang melanggar tata tertib akan diganjar dengan poin yang akan terus diakumulasi yang jika sudah mencapai jumlah tertentu, siswa tersebut akan mendapat sanksi dari sekolah. Bahkan jika jumlah akumulasi poin mencapai batas maksimal yang ditetapkan oleh sekolah, bisa jadi siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah.
Sistem poin ini cukup ampuh sebenarnya karena banyak juga sekolah yang menggunakan sistem ini untuk mengawasi siswa mereka. Namun, berhasil atau tidaknya sistem tersebut sangat bergantung terhadap mekanisme pelaksanaannya. Jadi belum tentu jika suatu sekolah menerapkan sistem poin, maka seluruh siswa akan mematuhi tata tertib, bahkan kalau tidak hati-hati sistem ini juga bisa menjadi senjata makan tuan bagi sekolah yang menerapkan.
Seperti yang ada di sekolah saya misalnya, saya merasa sistem poin yang diberlakukan kurang berdampak. Masih saja banyak siswa yang melanggar tata tertib yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah. Dalam hal rambut misalnya, siswa yang rambutnya sudah melebihi ketentuan tata tertib hanya diingatkan saja oleh guru, bahkan beberapa hari setelah itu, siswa tersebut masih belum juga mematuhi tata tertib. Lalu apa gunanya sistem poin yang diterapkan selama ini kalau setiap pelanggaran hanya diingatkan oleh guru?
Sistem poin akan berhasil apabila dijunjung seluruh warga sekolah. Sistem poin seharusnya menjadi tanggung jawab semua guru, bukan hanya guru bidang tertentu, sehingga para siswa tertib terhadap semua guru, bukan hanya kepada guru tertentu. Jika begitu, saya yakin tata tertib akan makin dihargai dan ditaati oleh seluruh siswa.
Stepanus Sinung W. J.
X10-25
Stepanus Sinung W. J.
X10-25
0 komentar:
Posting Komentar